6. [REPOST] BE MY SWEET DARLING

Be My Sweet Darling

KyuMin

YAOI

^^ Happy Reading ^^

Desclaimer : Kyuhyun milik Sungmin, Sungmin milik Kyuhyun, Kyuhyun dan Sungmin milik TUHAN juga kedua orang tuanya. kalau Cerita ini adalah asli hasil pemikiran dari otak yadong saya.

WARNING : TYPO(S) / YAOI / BL/no NC for this chap ^^

DONT LIKE DONT READ, OKEI ^^

Jika berantakan mohon maaf, karena tanpa editan -_-

Chapter 6

Sudah dua minggu Kyuhyun menunggu kabar dari Siwon mengenai hasil karyanya bersama Sungmin. Tapi Siwon sulit di hubungi. Sekertarisnya pun mengatakan jika Siwon sedang ada di luar kota. Okei, tidak masalah untuk Kyuhyun mengenai Siwon yang pergi tanpa pamit padanya. Tapi setidaknya berilah kabar kalau ia baik-baik saja. Ia cukup khawatir.

“Dasar Choi mesum! Liat saja, pulang nanti ku pastikan kau BANGKRUT!” Geram Kyuhyun pada sebuah foto yang sedang ia pandangi karena kesal. Foto seseorang yang sudah ia anggap kakak sendiri –Siwon.

Kyuhyun kesal. Ia benar-benar khawatir pada Siwon. ia tidak memikirkan hal apapun selain berharap Siwon segera pulang. Ia ingin bercerita, ia ingin mengeluh dan ia ingin memberikan hal yang paling Siwon inginkan. Kyuhyun ingin memotret kembali dan tentu bersama Sungmin saja. Tidak bersama dan di peruntukan orang lain.

‘Drrrttt… drrrtttt’

Getar ponsel Kyuhyun menyadarkannya dari lamunan mencaci maki Hyung mesumnya. Ia segera membuang foto itu dan meraih segera ponselnya. Id pemanggil tidak tertera disana, hanya nomer baru yang sama sekali tidak ia ketahui. Sungmin kah?

“Hallo. Mingie~?” Ucap Kyuhyun.

“Hallo Kyu~ apa kabar?” Jawab orang itu dengan suara yang sedikit tertawa. Kyuhyun mendelik. Ia seperti hapal suara itu.

“YAK! Choi mesum! Kemana saja kau? Kenapa pergi tidak izin atau bilang pada ku?! Ini sudah 2 minggu tahu! Apa kau berniat kabur dari ku, hah?!” Kyuhyun langsung menyemprotkan semua amarahnya pada orang yang sedang menelponnya. Kyuhyun memang kesal pada sang penelpon –Siwon.

“Hehehe~ Mian Kyu… bukan maksud apa-apa. Hanya saja ini terlalu mendadak. Jadi aku tidak bisa menghubungimu. Aku sedang ada proyek untuk pembangunan cabang perusahaan kita di Jepang. Tapi sudah selesai, sekarang aku mau pulang.” Jelas Siwon.

“Yaa… ya aku percaya. Tidak pulang juga tidak masalah untukku!”

“Perkataan macam apa itu?”

“Bagaimana dengan hasil potretku?”

“Setelah sampai di Seoul, kita akan membahas ini. Sudah ya, telpon international mahal~!”

PIP!

“YAK! CHOI MESUM! SEENAKNYA SAJA MENUTUP TELEPONNYA! AKU BELUM SELESAI! BRENGSEK!” Kyuhyun melempar sembarang ponselnya. Ini sudah sering terjadi jika Kyuhyun kesal. Tetapi jika saat ini ada Sungmin, lain lagi ceritanya.

.

.

.

Setelah kejadian pagi tadi di telpon oleh Siwon, Kyuhyun berniat berkunjung ke caffe eomma Sungmin untuk menenangkan dirinya. Cuman Sungmin yang mampu menenangkan hati tuan Cho hari ini yang sedang kesal. Cukup melihat senyum dan pipi gembulnya.

Annyeong Haseyo eommanim,” Sapa Kyuhyun seraya membungkuk di hadapan eomma Sungmin yang sedang berdiri di depan meja kasir.

Annyeong Kyuhyun-ah, Sungmin ada di dalam sedang minum susu.” Sudah jadi alasan utama kedatangan Kyuhyun ke caffe adalah untuk bertemu Sungmin. Jadi tidak perlu ada pertanyaan lagi.

“Ah ne, eommanim… Gomawo.” Tanpa ragu, segera saja Kyuhyun meminta izin memasuki ruangan dimana Sungmin berada. Tapi seketika ia merasa ada tangan yang menahannya.

“Tunggu Kyu~ apa kau tidak ingin lihat sekeliling caffe ini?” Ucap eomma Sungmin setelah berhasil menarik tangan Kyuhyun.

Kyuhyun menoleh, ia sedikit memutar tubuhnya dan memeriksa setiap sudut caffe tersebut. Sedikit kaget ketika matanya melihat foto dirinya dengan Sungmin sedang berfoto di Pulau Nami terpampang jelas di sudut caffe tersebut. Selca yang ia lakukan bersama Sungmin di samping pohon yang terukir nama mereka. sebenarnya tidak ada yang aneh dengan gambar itu, tapi yang membuat Kyuhyun tak percaya adalah ukuran foto itu. Ukurannya sangat besar. Dua kali lebih besar dari poster-poster yang biasa jadi hadiah di suatu majalah-majalah anak remaja. Kyuhyun menatap tak percaya. Apa ini tidak apa-apa? Apa tidak berlebihan dan apa tidak mengganggu? Kyuhyun menengok pada eomma Sungmin.

“Foto itu sangat bagus. Sayang jika tidak ada yang melihat.” Ucap santai Nyonya Lee.

Kyuhyun menatap tak percaya. Pernyataan eomma Sungmin sangat berpengaruh dengan keahliannya. Mendapat pujian dari orang yang sudah mendidik dan melahirkan Sungmin adalah penghargaan terindah. Apalagi jika orang tua Kyuhyun yang memujinya. Pasti akan lain lagi perasaannya.

“Yang itu juga sangat cantik.” Tunjuk eomma Sungmin pada salah satu foto berbingkai yang berada di etalase pernak pernik caffe tersebut. Ada beberapa foto. Fotonya bersama Sungmin dan Sungmin yang sedang bermain dengan kunang-kunang. “Kau pandai memotret putraku menjadi sangat indah. Awalnya aku malah sempat tidak percaya itu Sungmin-ku. Konyol bukan.. kkkk~.” Lanjutnya.

“Eommanim bisa saja. Itu tidak seberapa. Keahlianku masih bisa dibilang rendahan.”

“Jangan pernah merendahkan diri. Kau sangat berbakat. Potretlah Sungmin sebanyak yang kau mau. Kau tau? Aku tidak pernah merasa sepercaya ini pada seseorang. Apalagi untuk anakku. aku sangat berhati-hati. Tapi padamu, aku melihat ketulusan yang besar di mata itu. Kau mengerti ucapan ku bukan?”

Kyuhyun menggeleng.

“Ya sudah… lupakan. Kau boleh menemui Sungmin.”

Kyuhyun masih memasang wajah bodohnya di depan eomma sungmin. Membuat eomma Sungmin sedikit terkekeh. Ucapan eomma Sungmin terdengar sangat ambigu. Membuat Kyuhyun sulit mengartikan apa isi dari ucapannya itu. Kyuhyun mengangguk dan mulai berjalan memasuki ruangan dimana Sungmin berada, Walau otaknya masih mencerna ucapan dari Nyonya Lee.

.

.

.

CEKLEK~!

“Mingie~” Panggil Kyuhyun dari arah pintu yang baru saja ia buka dan langsung menampilkan sesosok namja manis yang sedang berkutat dengan sesuatu di atas mejanya. Namja itu terlihat bingung. Terlihat dari cara ia menaruh tangannya di sekitar dagunya.

Namja tampan yang baru saja membuka pintu hanya tersenyum saja melihat kelakuan imut sang pujaan hati. Ia sedikit terkekeh di pintu itu dan segera menutupnya untuk segera ikut bergabung bersama sang kekasih.

“Sedang apa?” Tanya Kyuhyun ketika ia sedikit berjongkok di hadapan Sungmin.

“Puzzle ini susah sekali Kyunnie~ Mingie bingung!.” Jelas Sungmin dengan bibir mengerucut.

Kyuhyun terkekeh melihat bibir pink itu mulai berbentuk ‘love’. Ia sangat tidak menyangka jika bibir Sungmin benar-benar indah.

“Jangan pernah mengerucutkan bibirmu seperti tadi! Arraso?!”

Waeyo Kyunnie~?” Tanya Sungmin masih mengerucutkan bibirnya dengan sengaja.

“Berhenti Mingie! Atau kau mau aku kelitiki?!” Ancam Kyuhyun dengan seringaian ciri khasnya. Membuat ia terlihat sangat tampan.

“Tidak mau! Itu geli dan Mingie tidak suka~”

Kyuhyun tersenyum. Ia benar-benar tidak bisa melakukan apapun jika pujaan hatinya ini sedang merajuk. Sungmin akan sangat terlihat menggemaskan jika sudah merajuk. Menaruh kepalanya di tangan yang ia lipat di atas meja. Puzzle yang ia kerjakan masih berantakan. Seperti tidak berniat untuk melanjutkan.

“Bingung, eoh?” Tanya Kyuhyun

Sungmin mengangguk dengan mata yang di tujukan pada Kyuhyun. Sangat menggemaskan.

“Perlu bantuan Kyunnie?”

Sungmin mengangguk antusias. Ia kembali merajuk. “Kyunnie~ Mingie perlu bantuan Kyunnie… mau ya Kyunnie~ Kyunnie tampan sekali~!”

“huh! Menggombal, eoh?”

“Menggombal itu apa?”

JEDDEEERRR!

Bagai terserang angin putting beliung Kyuhyun langsung mati kutu. Sulit menjelaskan sesuatu hal yang Sungmin tidak tau. Karena jika di jelaskan pun Sungmin akan terus bertanya sampai akal sehatnya menerima.

“Menggombal itu… eummm… seperti―”

‘Drrttt….drrtttttt….drrrtttt’

Belum selesai bicara, ponsel Kyuhyun langsung bergetar di saku celananya. Membuat ia menghentikan penjelasannya pada Sungmin. Ia berdiri dan meraih ponselnya. ID penelpon tidak lain dan tidak bukan adalah orang yang baru saja membuat janji dengan Kyuhyun ―Siwon.

“Apa?” Tanya Kyuhyun ketus.

“Bisa tidak untuk sedikit menghormati aku sebagai Hyung mu?” Balas Siwon

“Baiklah baiklah. Ada apa?”

“Kau sedang dimana?”

“Aku di caffe eomma Sungmin. Ada apa?”

“Aku kesana sekarang!”

“Yaish! Ada ap―

.

Tut tut tut tut~

.

―Sial kau Choi mesum! Mengganggu saja!”

Sedikit kesal dengan perlakuan Siwon padanya, Kyuhyun mulai berjalan mondar-mandir di hadapan Sungmin. Memarahi ponselnya yang tentu tidak bersalah sama sekali. Mengutuk orang yang baru saja menelepon seenaknya dan menutup seenaknya pula. Melihat Kyuhyun yang sedang kesal, Sungmin bangun dan langsung memeluk Kyuhyun dari belakang. Menyandarkan kepalanya di punggung tegap dan hangat milik Kyuhyun.

Kyuhyun menghentikan kegiatan ―mondar-mandirnya secara tiba-tiba ketika merasakan ada sesuatu yang hangat mulai menjalar di sekitar punggungnya. Kyuhyun tersenyum. Ia tau apa artinya. Sungmin sedang berusaha untuk menenangkan Kyuhyun. Tentu Kyuhyun akan pulih jika sudah ada Sungmin untuk mengatasi emosinya.

“Kyunnie sudah tidak apa-apa Mingie~” Ucap Kyuhyun sambil mengusap-usap tangan putih mulus milik Sungmin yang melingkar di pinggangnya.

Bukannya menjawab, Sungmin malah semakin mengeratkan pelukannya di tubuh Kyuhyun. Membuat Kyuhyun sedikit merasa risih. Ia takut menyerang Sungmin. Tidak masalah jika Sungmin sudah sembuh, tapi ini Sungmin masih belum sembuh.

“Mingie sayang~ Kyunnie baik-baik saja. Terimakasih pelukan hangat mu sayang~”

“Mingie masih mau seperti ini~ ini hangat! Mingie suka punggung dan harum tubuh Kyunnie~ heummmm~” Balas Sungmin seraya menghirup tengkuk Kyuhyun. Kyuhyun yang di perlakukan seperti itu otomatis membuat bulu-bulu di sekitar tengkuknya mulai meremang. Jangankan di tengkuk, ia merasa semua bulu yang berada di tubuhnya muai meremang. Ia berusaha menahan semuanya.

“Ya baiklah… mau sampai kapan, hmm?”

“2 menit lagi, bagaimana?”

“Baiklah… harapan Mingie Kyunnie kabulkan.”

Selama 2 menit kedepan Kyuhyun membiarkan Sungmin untuk menuntaskan keinginannya dan selama itu pula Kyuhyun menahan hasratnya. Cukup bersabar dan berdoa pada tuhan pasti itu akan berhasil.

Dua menit berlalu, dan Sungmin masih belum melepaskan pelukannya. “Sudah 2 menit sayang~ lepas ya….” Kata Kyuhyun lembut.

Terasa anggukan di belakang tubuh Kyuhyun. Sungmin menyetujuinya dan mulai melepaskan pelukannya. Kyuhyun membalikan tubuhnya dan mulai menangkup wajah cantik sang kekasih tersayang. Menatapnya dengan intens dan mulai mendekatkan wajahnya pada wajah Sungmin. Ia mulai mengecup mesra dan melumat bibir indah itu. Menghisap dan sedikit memberi jilatan memutar di sekitar belahan kenyal tersebut. Sungmin yang di perlakukan seperti itu mulai menikmati ―yang biasanya tetap membuka mata dan memperhatikan Kyuhyun, tapi sekarang ia mulai menutup matanya. Kyuhyun masih betah untuk tetap ‘bermain’ disana. Tapi kegiatan tersebut harus di hentikan ketika suara ketukan dari arah luar mulai mengintrupsi mereka.

‘TOK TOK TOK’

“Haaaaah~” Sungmin menari nafas. Kyuhyun sudah melepaskan tautan bibirnya. Menghapus jejak saliva di bibir Sungmin yang sudah sangat merah dan sedikit bengkak.

“Ya masuk~” Jawab Kyuhyun mempersilahkan.

‘Ceklek’ pintu itu terbuka.

“Ya ada apa?” Tanya Kyuhyun pada seorang pelayan wanita membuka pintu.

“Ada yang mencari mu tuan. Ia menunggumu di luar.” Balasnya.

“Oh… ya aku akan segera kesana. Terimakasih!”

Orang itu mengangguk dan menutup pintunya.

“Oke Mingie~ aku harus menemui ahjusshi mesum dulu ya… selesaikan puzzle mu, nanti jika aku sudah datang, dan puzzle mu sudah selesai, aku akan membawakan hadiah untukmu….”

Sungmin mengangguk. Walau ia masih terlihat sedang mengumpulkan nafasnya. Kyuhyun terkekeh. Sungmin memang menggemaskan. Membuat ia semakin mencintainya.

.

.

.

“Hei Kyu! Silahkan duduk… lama tidak bertemu.” Sapa Siwon yang baru saja selesai mengaduk cappuccino miliknya.

Kyuhyun tak menjawab. Ia langsung duduk dan menyamankan dirinya di kursi tersebut. “Apa yang kau ingin bicarakan? Aku tak memiliki banyak waktu.” Ujar Kyuhyun ketus.

“Kau seperti ahjumma yang sedang datang bulan. Kerjaannya mengomel terus!”

“Ayolah Hyung! Tidak usah basa-basi. Langsung ke pokok permbicaraan saja.”

“Baiklah baiklah. Begini, nanti malam ku harap kau bisa ikut untuk menemaniku ke sebuah pameran photografi. Disana kau bisa melihat-lihat gambar yang bagus seperti apa dan hal lainnya. Kau juga bisa melihat karya karya menakjubkan di pameran tersebut.” Jelas Siwon panjang lebar.

“Hanya itu?”

Siwon mengangguk.

“Tidak mau!”

“Lalu mau mu apa Kyu?!”

“Aku hanya ingin tau bagaimana menurutmu hasil potretku! Bukannya malah mengajakku kencan!”

“YAK! Menjijikan sekali mengajakmu kencan! Seribu pria atau wanita tidak akan mau mengajak lelaki kampungan seperti mu. Aku malah lebih gagah dari mu!”

“Lagi pula aku tak butuh mereka. aku hanya ingin Sungmin yang aku kencani!”

“Terserah kau saja. Kau bisa pikirkan ajakan ku tadi. Ku harap kau tak menyesal Kyu! Aku permisi. Masih banyak pekerjaan yang menunggu ku di kantor.”

Siwon berlalu setelah memberikan satu kertas yang berisikan voucer untuk pergi ke salon sore ini. Kyuhyun sebenarnya enggan sekali pergi ke tempat seperti itu. Tapi, Siwon sudah banyak sekali membantunya. Sesekali menuruti dan mengabulkan apa yang Siwon inginkan, tidak masalah bukan?

.

.

.

Waktu sudah menunjukan pukul 8 malam. Tapi Siwon belum juga datang. Padahal ia sudah berjanji untuk menjemput Kyuhyun. Ingin marah sebenarnya mengingat Siwon sudah menjanjikan hal yang membuatnya menunggu lama. Tapi semua itu sirna saat wajah Sungmin terbayang di otaknya. Senyuman lembut terpatri jelas di bibir Kyuhyun.

TOK TOK TOK!

Pintu rumah terasa ada yang mengetuk, Kyuhyun menjalankan kakinya kearah pintu dan membukanya. Memperlihatkan sesosok lelaki gagah dengan setelan jas juga dasi panjang. Rambut yang di buat rapi seakan menunjukan bahwa ialah seorang Presdir hebat.

“Sudah siap?” Tanya lelaki gagah itu―Siwon dengan tangan ia masukan di saku celananya.

“Kau kira aku belum siap dengan pakaian seperti ini, hah?” Balas Kyuhyun ketus.

“oke… maafkan aku. Tadi ban mobil sedikit kurang angin.”

“Alasanmu tidak aku terima!”

Siwon yang mendapat jawab seperti itu hanya bisa menarik alisnya keatas dan sedikit memicingkan bibir jokernya. Dongsaengnya ini sangat sensitive dan juga sangat menyebalkan pikirnya.

Kyuhyun mulai memasuki mobil mewah milik Siwon. duduk senyaman mungkin dan bersikap tenang. Siwon bersiap mengemudikan mobil mewahnya setelah ia mengunci pintu dan membelit tubuhnya dengan sabuk pengaman. Tak lupa memperingatkan Kyuhyun.

“Pakai sabuk pengamannya.”

“Sudah.”

“Oke… kita berangkat!”

“Tunggu!”

“Apa lagi?”

“Boleh ajak Sungmin, Hyung?” Tanya Kyuhyun memohon.

“Mwo? Ja―jangan!”

“Kenapa kaget? Aku hanya bicara begitu saja kok!”

“Ah tidak. Bolehkah sekarang aku mengemudikannya?”

“Silahkan! Ini mobilmu!”

Sedikit perdebatan akhirnya selesai. Kyuhyun memang berniat mengajak Sungmin. Tapi itu semua di larang oleh Siwon. tidak ada raut curiga di wajah Kyuhyun. Padahal Siwon sudah merencanakan sesuatu sebelumnya.

.

.

.

Setelah menempuh kurang lebih satu setengah jam, Mereka ―Siwon dan Kyuhyun akhirnya sampai di tempat yang mereka tuju ―pameran photografi. Sedikit kaget Kyuhyun saat turun dari mobil dan memasuki gedung utama pameran. Ia melihat berbagai photo-photo indah yang terpampang di dinding-dinding gedung tersebut. Banyak sekali photographer handal dan juga terkenal untuk hadir di acara tersebut. Ini bisa di bilang acara resmi dan ini juga kali pertama Kyuhyun hadir membuat ia mengingat kembali keinginan sang kakak tercinta. ‘Kak.. lihat! Aku berada di tempat yang pernah kita bicarakan. Gedung pameran photografi! Aku disini kak’ Batin Kyuhyun.

“Hei!” Teriak seseorang dari arah belakang. Menepuk pundak Kyuhyun lumayan keras.

“HAH! Brengsek kau Choi mesum!” Teriak Kyuhyun seraya menyingkirkan tangan Siwon di pundaknya.

“Ehei! Maaf Kyu~ hanya bercanda. Lagi pula kenapa melamun. Ada apa?”

“Aku rindu kakakku~” Ucapnya lirih.

“Maaf Kyu. Kau tidak seharusnya bersedih. Ahra pasti bangga memiliki adik hebat sepertimu. Ia pasti benar-benar bahagia disana. Semua yang ia inginkan sudah terkabul karena mu. Kau pria yang hebat Cho!” Siwon berusaha menghibur Kyuhyun. Tentu, karna Siwon sangat menyayangi Kyuhyun.

“Hei! Kau memuji ku barusan?” Tanya Kyuhyun dengan smirk menjijikannya.

“YAK! LUPAKAN!” Ujar Siwon kesal.

Kyuhyun tertawa. Ia melihat Siwon sedikit menahan malu. Ada apa dengan Siwon malam ini? matanya juga sering melihat ke sekeliling gedung pameran ini.

“Ada apa Hyung?”

“Ah… tidak.” Jawabnya Singkat. “Mau ku perkenalkan seseorang?” Lanjut Siwon tersenyum. Kyuhyun menaikan pundaknya. Ia ingin tau siapa yang ingin Siwon perkenalkan padanya.

“Hei! Sini!” Teriak Siwon seraya melambaikan tangannya pada seseorang yang sedang melihat-lihat galeri. Orang itu mendekat dan tersenyum. Saat sudah ada di hadapan Kyuhyun dan Siwon, orang itu memberi salam.

Annyeong Haseyo… Kim Kibum imnida ‘teman dekat’ Siwonnie. Bangeupseumnida” Ucap Lelaki itu ramah.

Kyuhyun sedikit kaget ketika orang itu memperkenalkan dirinya sebagai ‘teman dekat’ Siwon. panggilannya pun terdengar aneh ‘Siwonnie’ nama macam apa itu?

“Aaah… annyeong Cho Kyuhyun imnida. Dongsaeng angkat SIwon hyung.” Jawab Kyuhyun seraya membungkuk.

“Nah Kyu… orang ini yang ingin aku perkenalkan padamu. Ia pemilik pameran di gedung ini. dan ia juga ‘kekasihku'” Kata Siwon tersipu malu.

“Oh… dia kekasihmu..” Kyuhyun mengangguk. Lalu diam dan…..”MWO?! KEKASIH?” Kyuhyun berteriak. Siwon yang melihat aksi itu langsung menutup mulut Kyuhyun dan menoleh ke sekelilinya canggung.

“Tidak harus teriak BODOH!” Geram Siwon.

“Maaf Hyung! Aku kaget. Kenapa mendadak memperkenalkan dia padaku?”

“Aku hanya ingin kau tau saja. Aku sudah lama menjalin hubungan dengannya. Lagi pula Ahra sudah tau.”

“Iiish! Menyembunyikannya dari ku, eoh?”

“Tidak! Aku hanya belum siap saja.”

“Eheum.. Siwonnie~ aku permisi dulu ya…” Ucap Kibum mengintrupsi Kyuhyun dan Siwon.

“Ya~ nanti aku dan Kyuhyun menyusul.”

“Eumm.. Siwonnie~” Goda Kyuhyun.

“Diam Cho!”

Kyuhyun benar-benar menemukan Sosok lain dalam diri Siwon. Siwon yang biasanya terlihat kaku dan mengesalkan. Tapi malam ini ia sangat santai, canggung, dan malu-malu. Apa karena lelaki yang bernama Kim Kibum itu? Entahlah.

.

.

.

Setelah kejadian ‘perkenalan’ tadi, Siwon segera menyusul Kim Kibum. Beda dengan Kyuhyun yang lebih memilih berdiri di setiap photo-photo yang terpampang di setiap dinding galeri. Indah dan cantik. Ada banyak jenis photo-photo yang ia lihat di galeri tersebut. Mulai dari yang abstrak dan teratur. Walau abstrak, nilai photo itu sangat terlihat natural dan indah. Beda dengan hasil yang ia potret jika bukan Sungmin. Heumm Kyuhyun tiba-tiba merindukan Sungmin-nya. Jika saja salah satu photonya terpampang di galeri ini. Sungmin pasti senang.

“Kyu~” Panggil Siwon

“Ya Hyung?” Jawab Kyuhyun tanpa menoleh kea rah Siwon.

“Ini.” Siwon mengulurkan satu amplop coklat tepat di wajah Kyuhyun.

Kyuhyun menoleh. “Apa ini?” Tanyanya penasaran.

“Buka saja.”

Kyuhyun meraih amplop itu dan matanya tiba membelalak ketika melihat isinya. “Uang?” Tanya Kyuhyun heran pada Siwon.

Siwon mengangguk.

“Tapi… uang apa dan kenapa banyak sekali? Bukannya gaji ku sudah di terima dan tinggal beberapa juta won lagi?” Lanjut Kyuhyun

“Bukan uang gaji.”

“Lalu apa?”

“lihat dulu semuanya…. Baru kau bisa protes!”

Kyuhyun menurut. Ia segera merobek amplop itu dan menemukan satu helai kertas yang terlipat rapi. Ia membuka kertas itu dan membaca isinya. Sedikit tersentak saat melihat isinya. “Ini?” Tanya Kyuhyun seraya menatap Siwon.

Siwon tersenyum. “Selamat ya tuan Cho Kyuhyun atas kemenanganmu kali ini. Photomu berhasil membawamu menjadi juara dua. Walau bukan yang pertama, itu cukup keren untuk seorang amatir sepertimu.” Jelas Siwon.

Hati Kyuhyun bergetar, ia benar-benar bingung. Sejak kapan? Sejak kapan Siwon merencanakan ini? ia bahkan tak pernah berfikir untuk ikut kontes ini. demi tuhan, Siwon begitu memikirkan Kyuhyun. “Tapi Hyung? Sejak kapan? Dan kenapa ? kenapa tidak bilang?!” Tanya Kyuhyun begitu memberondong.

“Maafkan aku ya Kyu~ sebenarnya aku hanya membuat alasan mengenai Kim Jungmo sakit karena kecelakaan dan meminta mu memotret. Jungmo baik-baik saja dan ia masih tetap memotret untuk perusahaan. Ketika suatu hari aku melihat sebuah artikel mengenai pameran photografi, itu mengingatkanku padamu. Kau begitu ingin bisa memotret, tapi kau tak pernah berusaha untuk maju kedepan. Kenangan kelam di masalalu mu membuatmu terpuruk. Tapi ketika bertemu dengan Sungmin, kau berubah dan dia adalah cahayamu. Aku kaget ketika melihat salah satu hasil potretmu jatuh di ruanganku. Itu adalah photo Sungmin hasil potretmu. Photo yang indah dan natural. Benar-benar keren. Makanya aku berbohong padamu dan meminta mu memotret untuk perusahaan. Aku mengirimkan hasil potretmu ke pameran ini yang kebetulan Kibum adalah pemiliknya. Ia menyukai tema yang kau ambil. Sungmin juga jadi terlihat sangat sangat sangat indah. Selamat ya Kyu….” Jelas Siwon panjang lebar.

Kyuhyun masih sulit berbicara. Ia masih bingung harus bicara apa. Ingin sekali memeluk Sungmin dan menciumnya. Membagi semua kebahagiaannya dengan Sungmin. Setetes air mata mengalir dari mata kelamnya. Siwon melihat itu dan berusaha menenangkannya.

“Tidak perlu menangis. Kau perlu mencari Sungmin utnuk membagi kebahagiaanmu. Berterimakasihlah pada tuhan karena sudah menicptakan Sungmin untuk jadi cahayamu Kyu~.”

Kyuhyun mengangguk.

“Mau lihat photomu? Mereka memasangnya di tempat paling special. Mengingat kau adalah juara keduanya.”

“Ya! Aku ingin lihat… ingin lihat Sungmin-ku yang sangat indah.” Jawab Kyuhyun antusias.

.

.

.

Terpampang jelas besar dan indah sebuah karya mengagumkan dari seorang Cho Kyuhyun. Ia sangat terperangah ketika melihat hasilnya yang di pajang di ruangan Khusus pemenang. Ia ingin menangis. Ia ngin memeluk Sungmin. Ia ingin membagi kebahagiaannya.

“Bagaimana? Indah bukan? Nikmatilah. Aku tinggal dulu ya.” Ucap Siwon seraya menepuk pundak Kyuhyun dan Di balas anggukan oleh Kyuhyun.

Kyuhyun masih melihat hasil karyanya. Karyanya yang terlihat dari seorang amatiran memenangkan kontes yang diikuti banyak orang-orang professional. Ini Sungguh hal yang sulit di percaya. Karya itu sudah berbingkai dan di tata sebagus mungkin. Seperti tak mengizinkannya lecet. Kyuhyun tersenyum. Ia semakin mencintai Sungmin-nya. ‘terimakasih banyak kak!’ batin Kyuhyun.

Selama ia masih berkutat dengan hasil karyanya, seseorang menyapa dari arah belakang. Suara yang tak asing lagi bagi Kyuhyun. Suara yang sangat ia rindukan.

“Karya yang indah Kyu…” Suara itu Sukses membuat Kyuhyun menoleh dan terkaget.

Appa!” Kyuhyun terkaget.

“Lama tidak bertemu ya…”

“Ya~” Kyuhyun terliat canggung. Tapi bagaimana pun ini adalah kesempatan baginya. “Bagaimana appa tau aku ada disini.” Tanya Kyuhyun membuka pembicaraan.

“Aku datang kesini atas undangan Siwon. mana aku tau kau disini juga.” Jawab tuan Cho seadanya.

“Oh..”

“Siapa gadis itu?” Tanya appa Kyuhyun seraya menunjuk pada hasil karya sang anak.

Kyuhyun terkaget. Appa Kyuhyun mengira Sungmin adalah seorang wanita. “Eumm… dia seorang Pria appa.” Jawabnya lembut.

“Mana mungkin pria begitu indah dan cantik.”

“Tapi itulah kenyataannya.”

“Kalau begiitu buktikan padaku kalau ia seorang pria.”

Ucapan appa Kyuhyun membuatnya ia tak percaya. Kyuhyun masih mencerna maksud perkataan dari sang appa. “Ma―maksud appa?”

“Bawa dia kehadapanku. Aku mengundangnya secara khusus!” Ucap appa Kyuhyun seraya berlalu meninggalkan beberapa pertanyaan di hati Kyuhyun.

Ia masih belum mengerti apa maksud perkataan dari sang appa. Lain dengan Kyuhyun, Siwon malah tersenyum melihat adegan seorang Appa dan anak yang sedang mencurahkan rasa rindu walau terlihat masih sangat kaku.

.

 

TBC~

Satu tanggapan

Tinggalkan komentar